Negeri Leinitu
Leinitu berteung Henasiwa Hatalepu adalah salah satu dari 7 negeri yang termasuk ke dalam wilayah kecamatan Nusalaut, Maluku Tengah, Maluku, Indonesia.
Dengan luas sebesar 3,50 Km2 atau 10,77% dari luas wilayah Pulau Nusalaut, negeri ini tergolong sebagai negeri pesisir. Negeri Leinitu terletak di ketinggian 25 m.dpl (Diatas Permukaan Laut/DPL). Menurut BPS tahun 2018, berstatus sebagai negeri atau desa swadaya dan jarak dari Desa ke Ibukota Kecamatan dan Ibukota Kabupaten di Kecamatan Nusalaut adalah 5Km.
Sejarah singkat, Leinitu awalnya adalah bagian dari Kerajaan Mulaa yang berada di pedalaman Pulau Nusalaut. Kira-kira di wilayah Leinitu yang sekarang, pada masa itu telah ada orang yang menghuni yakni Amanupunnjo yang berstatus sebagai tuan tanah. Sampai pada suatu ketika, rombongan dari Barat (Madura) yang dipimpin oleh Tanasale mendarat di sekitar Leinitu dikarenakan perbekalan yang hampir habis. Setelah kedatangan Tanasale, berturut-turut datang Portugis membawa agama Katolik dan Belanda membawa agama Protestan.
-
Sebagai sebuah negeri atau desa adat, Leinitu dipimpin oleh seorang raja yang berkedudukan layaknya kepala desa. Raja Leinitu bergelar sebagai tuan patti (patih). Apabila raja belum terpilih, tampuk kepemimpinan dijabat oleh pejabat negeri. Jabatan raja di Leinitu dipangku oleh fam (matarumah parentah) Tanasale.
-
- Amanupunnjo
- Haurissa
- Kakiai
- Latuputty
- Leiwakabessy
- Nendissa
- Pakel
- Porsisa
- Samallo
- Selanno
- Soselisa
- Talakua
- Tanasale
- Tenlima
- Titiheru
- Tomasoa
- Wattimena
-
Leinitu adalah negeri bertetangga dengan Sila dan memiliki satu jemaat bersama. Masyarakat Leinitu pergi beribadah di Gereja Ebenhaezer di Negeri Sila. Leinitu (Henasiwa Hatalepu) memiliki hubungan pela dengan Liang (Uli Sailesi) di Pulau Ambon dan Sirisori Islam (Louhata Amalatu) atau Honimua di Pulau Saparua.