Perkumpulan Nusahulawano Perkumpulan Nusahulawano Perkumpulan Nusahulawano
Navigation
  • Nusalaut Emas
  • About 171
    • 171 History
    • Pulau Nusalaut
  • Media
    • Events
    • News
  • Contact Us

Masyarakat Perlu Membuat Zonasi di Rumah Masing-Masing

–Graha BNPB Jakarta 1 Oktober 2020– COVID-19 itu bukan kutukan tapi sama seperti penyakit lainnya. Hal itu ditekankan oleh Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan COVID-19 (Satgas COVID-19).
Dr. Turro Wongkare dalam talkshow bertema “Pencegahan COVID-19: Beda Masyarakat, Beda Startegi?” di Media Center Satgas COVID-19 Graha BNPB Jakarta pada Kamis (1/10) siang.

Turro menyebutkan penderita COVID-19 sama seperti orang mengindap penyakit TBC yang menggunakan masker dan membutuhkan dukungan dari keluarga dan lingkungan.

“COVID-19 itu bukan kutukan. COVID-19 penyakit biasa yang menular sama dengan TBC, cacar, dan flu. Hanya ini mematikan kalau tidak ikuti protokol bisa terpapar,” ujar Turro.

Turro menegaskan kembali orang yang terpapar positif COVID-19 bukan berarti akhir dari perjalanan hidup. Namun sama halnya dengan penderita TBC yang berpotensi sembuh.

Masyarakat, kata Turro, harus tetap beraktivitas berdampingan dengan COVID-19, baik yang sudah terpapar ataupun belum. Tentu saja dengan mengubah kebiasaan hidup secara keseluruhan dan patuh pada protokol kesehatan. Bukan hanya sekadar mencuci tangan, tapi bekerja dan beraktivitas dari rumah.

“Ini sesuatu yang biasa, mengubah hidup secara keseluruhan. Ini (COVID-19) sama dengan penyakit lainnya. Jangan dijauhi, apalagi sampai dikucilkan,” ujarnya.

Turro juga menyoroti hasil survei BPS pertengahan September 2020 lalu yang menyebut 7 persen masyarakat memberikan stigma pada penderita COVID-19, “Harus ada keseimbangan dalam menyampaikan informasi tanpa menakut-nakuti,” ujarnya.

Dr (DMB) dr Norman Zainal, SpOt mengatakan pemakaian masker menjadi alat mencegah penularan atau tertular virus corona. Masker secara ilmiah diyakini mencegah penularan melalui droplet. Pemerintah memproduksi masker agar harganya terjangkau bagi masyarakat.

Selain menggunakan masker, masyarakat perlu membuat zonasi di rumahnya masing-masing agar steril. Misalnya, di halaman depan itu zona merah tempat menyimpan sepatu, sandal. Ruang tamu itu zona kuning, dan kamar tidur zona hijau.

“Zona hijau dan kuning itu harus dipertahankan dan dibersihkan menggunakan cairan sehingga bisa mengusir kuman,” ujarnya.

Norman menyebutkan sosialisasi patuh protokol kesehatan perlu sarana pendukung untuk mempermudah. Sebagai contoh, “Siapkan keran atau ember mencuci tangan di setiap rumah guna mempermudah,” ujarnya.

Sumber Informasi
October 2, 2020 / News
Like this post!

Related Posts

Read More
Update Kasus Covid-19 Provinsi Maluku
Read More
Kecamatan Pulau Nusalaut Terima 19 Ton Bansos Beras
Read More
Tenaga Kerja Konstruksi di Maluku Tengah Ikuti Uji Sertifikasi
Read More
Doni Monardo Mendapatkan Gelar Doktor Honoris Causa dari IPB University
Read More
Perkuat Ekonomi Desa di Tengah Pandemi
Read More
Peringatan Global Hari Habitat Dunia 2020 Pemerintah Indonesia Berupaya Menyediakan Rumah Layak Huni
Read More
Fasilitas Kesehatan Harus Mengacu Standar Penanganan Covid-19 Kementerian Kesehatan
Read More
Brigjen Pol Marthinus Hukom adalah Kadensus 88
  • Next Post
  • Previous Post

Cari

Kalender

October 2020
M T W T F S S
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031  
« Sep   Nov »

Kategori

  • Events (18)
  • News (58)
  • Uncategorized (1)

Terkini

  • In this context our main approach was to build.
  • Ibadah Nusahulawano 171
  • Ibadah ABUBU via Online ZOOM
  • Doni Monardo Mendapatkan Gelar Doktor Honoris Causa dari IPB University
  • Pemerintah Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Saat Libur Panjang
Perkumpulan Nusahulawano - #Salam171 © 2025
  • Nusalaut Emas
  • /
  • About 171
  • /
  • Media
  • /
  • Contact Us
  • /